slider img
slider img
slider img

Beberapa hari terakhir saya terlibat diskusi di BBM yang cukup seru dengan seorang sahabat baik. Sebut saja namanya Budi. Budi ini terma...

Asuransi Itu Haram! Masa sih?!


Beberapa hari terakhir saya terlibat diskusi di BBM yang cukup seru dengan seorang sahabat baik. Sebut saja namanya Budi. Budi ini termasuk salah seorang yang tidak percaya dengan asuransi malah cenderung mengharamkan asuransi walaupun saya yakin ilmu agamanya belum cukup untuk menjustifikasi bahwa asuransi itu haram.

Ketika dia  tahu saya ikut bergabung di Prudential sebagai seorang agen dia lansung menghubungi saya lewat BBM dan mewanti-wanti agar saya tidak memprospek dia. Saya membalas bbm nya dengan singkat bahwa saya tidak akan memprospek dia.. Saya hanya ingin bertemu untuk berdiskusi soal asuransi ini dan keputusan akhir untuk ikut asuransi atau tidak  100 % tetap ada di tangannya. Saya tidak akan mencoba memengaruhi apalagi memaksa.. Saya hanya ingin tahu apa yang ada di pikiran orang-orang yang anti asuransi bahkan cenderung mengharamkannya.

Singkat cerita kami bertemu di sebuah cafĂ© disore yang dingin karena  Bandung ahir-akhir ini selalu diguyur hujan. Kami ngopi-ngopi sambal ngobrol. Santai sekali. Dia membawa serta istrinya. Karena sayapun berteman baik dengan istrinya.

Setelah ngalor ngidul kesana kemari akhirnya saya dapat menggali apa yang ada di pikirannya tentang asuransi ini. Menurutnya asuransi itu haram karena di dalamnya terdapat unsur ketidakpastian dan juga tidak etis, masa  sih mengharapkan uang besar dari kematian anggota keluarga. Belum lagi katanya asuransi ini mengandung riba dan aneka bla..bla…bla lainnya. Ketika saya tanya bagaimana jika dia yang meninggal, padahal dia tulang punggung keluarga dengan 3 orang anak yang masih kecil-kecil sedangkan istrinya sendiri tidak bekerja. Apa dia  sudah punya sesuatu yang akan diwariskan untuk kelangsungan hidup keluarganya. Dengan nada yakin dia mengatakan bahwa  Allah itu Maha Pemberi Rezeki. Allah telah menjamin,  tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya. Soal ini saya sepakat dan setuju sekali. Tidak seorangpun manusia di bumi ini boleh menyangsikan hal ini. Wah…saya pikir akan percuma saja saya menjelaskan sampai berbusa mulut saya sekalipun. Entah harus menghabiskan berapa cangkir kopi lagi untuk membuatnya mengerti. Akhinya saya mengalihkan pembicaraan dan kamipun ngobrol hal lain terutama tentang anak-anak kami yang sama-sama hobi main bola. Dalam hati saya berjanji akan menulis hal ini di blog saya dan kemudian menyuruhnya membacanya jika dia sedang santai. Saya tidak memaksanya untuk membeli asuransi dari saya. Saya hanya gemas jika sahabat saya sendiri tidak sadar asuransi dan menyayangkan masa depan yang dia pertaruhkan sementara disaat ini dia bisa mengupayakannya untuk menjadi lebih baik. 
Diberdayakan oleh Blogger.

About us

Popular Posts